Glikosida Isotiosianat merupakan glikosida dengan aglikon berupa isotiosianat. Aglikon ini meungkin derivat alifatik atau aromatik. Biji-biji dari beberapa tanaman cruciferae mengandung glikosida ini. Sebagai contoh dari glikosida ini adalah sinigrin dari black mustard, sinalbin dari white mustard, dan gluconapin dari rape seed.
Hasil hidrolisis dari glikosida ini adalah minyak mustard. Meskipun kandungan minyak lemak dari biji-biji tersebut lebih besar daripada kadar minyak atsirinya, yang terbentuk dari hasil hidrolisisnya, tetapi khasiat dari obat ini ditentukan oleh minyak atsirinya.
Black mustard diperoleh dari biji masaka kering dari Brassica nigra atau Brassica junea (Fam. Cruciferae). Biji ini berbentuk bola dengan garis tengah 1-1,6 mm. Biji ini dengan basa akan menjadi lebih kuning cerah. Biji ini mengadung sinigrin dan mirosin. Setelah maserasi dengan air akan menghasilkan 0,7-1,3% minyak atsiri. Minyak atsiri ini terdiri dari 90% alil isotiosianat. Biji juga mengandung 27% meinyak lemak, 30% minyak protein, mucilago dan runutan sinapin hidrogen sulfat, abu 4,2-5,7%.
White mustard mengandung glukosida sinalbin dan mirosin. Bila basah terjadi penguraian dengan pemberukan isotiosianat, sinapin hidrogen sulfat dan glukosa. Isotiosianat adalah cairan seperti minyak yang berasa pedas dan sifat rubefasient, tetapi karena mudah menguap tidak memberikan tajam dari alil isotiosianat. Sinapin hidrogen sulfat yang juga terdapat dalam mustard hitam, adalah garam alkaloid yang tidak stabil Biji juga mengandung kira-kira 30% minyak lemak, 25% protein,d an mucilago, serta abu 4%.
Pemakaian mustard terutama dalam bentuk plaster, rubefacient, dan counter-irritant. Dosis besar mempuyai daya kerja emetika. Kedua varietas tersebut digunakan sebagai rempah.
1 komentar so far
like this
EmoticonEmoticon