PENDAHULUAN
Sejak beberapa tahun yang lalu, pola pengontrolan kualitas dan pemakaian klinik obat dipengaruhi oleh suatu disiplin ilmu yang mempelajari nasib obat dalam tubuh. Disiplin ilmu tersebut kita kenal dengan nama "Fammakokinetika". Kata "farmakokinetika" berasal dari kata-kata " pharmacon ", kata Yunani untuk obat dan racun, dan "kinetic". Jadi " farmakokinetika" adalah ilmu yang mempelajari kinetika obat, yang dalam hal ini berarti kinetika obat dalam tubuh. Proses-proses yang akan menentukan kinetika obat dalam tubuh meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi. Untuk memahami kinetika obat dalam tubuh tidak cukup hanya dengan menentukan dan mengetahui perkembangan kadar atau jumlah senyawa asalnya saja (unchanged compound), tetapi juga meliputi metabolitnya. Bagian tubuh di man konsentrasi/jumlah obat dan atau metabolitnya ditentukan biasanya darah (plasma/serum), ekskreta (urin, faeses, ludah, dan lain- lain), atau jaringan tubuh lain.PEMODELAN DALAM FARMAKOKINETIKA
Dalam suatu penelitian/studi farmakokinetika, perkembarigan kadar/jumlah obat (senyawa asal dan atau metabolitnya) dalam tubuh dilakukan pada titik-titik waktu yang diskontinyu (misalnya pada waktu-waktu 30 menit, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 6 jam dan 8 jam setelah pemberian obat), karena sampai dengan saat ini memang tidak mungkin untuk dapat menentukan kinetika obat dalam tubuh secara eksperimental dalam waktu yang kontinyu. Dengan demikian, data eksperimental yang akan kita peroleh hanyalah untuk waktu-waktu tersebut tadi. Sebagai contoh dapat dilihat gambar 1.Jika data tersebut dibiarkan apa adanya, tidak banyak manfaat yang bisa ditarik. Oleh karena itu, dalam dunia farinakokinetika akan dijumpai apa yang disebut dengan "model ".
"Model" yang paling sering dipakai adalah model kompartemental, di mana keadaan tubuh direjpresentasikan ke dalam bentuk kompartemen: satu kompartemen atau pluri-kompartemen. Tiap kompartemen mempunyai besarai volume (isi) yang disebut "volume distribusi " . Model-model tadi hanyalah suatu representasi matematika yang tidak bisa dihubungkan dengan keadaan fungsi- fungsi tubuh secara tegas. Oleh karena itu "volume distribusi" tadi disebut " volume distribusi yang timbul" (apparent volume of distribution). Beberapa contoh model kompartemental dalam farmakokinetika dapat dilihat pada gambar 2.
Untuk model satu kompartemen misalnya, jika obat diberikan secara injeksi intravena (dalam dosis tunggal), perkembangan kadar obat dalam darah dapat direpresentasikan dengan persamaan :
Sedangkan untuk model 2 kompartemen, dan obat diberikan secara ekstravaskular, persamaan kinetika yang cocok adalah :
PROFIL PERKEMBANGAN KADAR OBAT DALAM TUBUH (DARAH)
Sebagaimana telah dikatakandi muka, darah(plasma atau serum) merupakan cairan tubuh yang paling sering dipakai dalam penelitian farmakokinetika. Ini mudah dimengerti karena: (a) kebanyakan obat sampai ke reseptornya melalui darah, dan (b) tidak mudah mendapatkan jaringan tubuhlain dari organisme hidup, khususnya manusia. Profil perkembangan kadar obat dalam darah dapat dibagi ke dalam tiga kategori :- Profil kinetika, di mana obat dimasukkan sekaligus ke dalam sistem peredaran darah (misalnya cara injeksi intravena).
- Profil kinetika,di mana obat diberikan secara infus.
- Profil kinetika,di mana obat diberikan secara ekstravaskular (oral, rektal, dan lain-lain). Untuk obat yang diberikan secara injeksi intravena, semua obat akan masuk sekaligus ke dalam sistem peredaran darah, kemudian jumlah obat dalam darah akan menurun karena obat mengalami proses distribusi dan eliminasi (metabolisme dan ekskresi).
Untuk obat yang diberikan secara infus, kadar obat dalam darah akan naik secara perlahan-lahan sesuai dengan kecepatan infus, dan akan naik terus sampai infus dihentikan atau sampai suatu saat di mana kecepatan eliminasi sama dengan kecepatan infus. Setelah infus dihentikan, kadar obat akan turun kembali seperti halnya setelah pemberian secara injeksi intravena. Pada pemberian obat secara ekstravaskular(oral, rektal, dan lain-lain), obat akan masuk ke dalam sistem peredaran darah secara perlahan-lahan melalui suatuproses absorpsi sampai mencapai puncaknya, kemudian akan turun.
Gambaran umum bentuk kurva kinetika untuk masingmasing cara pemberian dapat dilihat pada gambar 3, sedangkan bentuk kurva kinetika untuk tiap model kompartemental dapat dilihat pada gambar 4. Adanya suatu kinetika yang pluri-kompartemental biasanya hanya dapat terlihat dengan nyata pada pemberian obat secara injeksi intravena.
Sekian dan Terima Kasih :)
EmoticonEmoticon