BAB III
PEMBAHASAN
A. Kebijakan Keselamatan Kerja
Suatu Perusahaan mempunyai kebijakan untuk selalu memperhatikan dan menjamin implementasi peraturan keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang meliputi :
1. Peningkatan berkelanjutan.
2. Sesuai dengan aturan dan perundangan keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yang berlaku.
3. Mengkomunikasikan ke seluruh karyawan agar karyawan sadar dan mawas mengenai kewajiban keselamatan dan kesehatan pribadi
4. Dapat diketahui atau terbuka bagi pihak-pihak yang berminat.
5. Evaluasi berkala untuk mempertahankan agar tetap relevan dan sesuai dengan perusahaan.
Keselamatan Kerja merupakan faktor yang sangat diperhatikan dalam dunia industri modern terutama bagi mereka yang berstandar internasional. Kondisi kerja dapat dikontrol untuk mengurangi bahkan menghilangkan peluang terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Kecelakaan dan kondisi kerja yang tidak aman berakibat pada luka-luka pada pekerja, penyakit, cacat, bahkan kematian, juga harus diperhatikan ialah hilangnya efisiensi dan produktivitas pekerja dan perusahaan. Saat ini sekitar 7 orang dari 100 pekerja penuh (full time) yang bekerja di sektor swasta setiap tahunnya di Amerika mengalami kecelakaan atau penyakit di tempat kerja. Di dunia sekitar 2,8 juta kasus mengakibatkan hilangnya waktu berproduksi dan setiap tahunnya pula 6000 pekerja meninggal dunia akibat kecelakaan di tempat kerja.
Perencanaan perlu dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko. Mengidentifikasikan bahaya, resiko dan implementasi pencegahan termasuk kegiatan rutin dan non-rutin, dan kegiatan setiap personel yang mempunyai akses ke tempat kerja termasuk kontraktor dan tamu. Penjaminan hasil dari pengidentifikasian di atas dan akibat dari kegiatan pengontrolan serta pencegahan ketika menyusun obyektif keselamatan dan kesehatan kerja. Perencanaan harus didokumentasikan dan terus diperbaharui sesuai dengan keadaan.
B. Pengendalian Bahaya Pencemaran Udara/Polusi.
Pengendalian bahaya akibat pencemarann udara atau kondisi udara yang kurang nyaman dapat dilakukan antara lain dengan pembvuatan ventilasi yang memadai. Penyelenggaraan ventilasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
1. Ventilasi Umum : pengeluaran udara terkontaminasi dari suatu ruang kerja melalui suatu bukaan pada dinding bangunan dan pemasukan udara segar melalui bukaan lain atau kebalikannya. Disebut juga sebagai ventilasi pengenceran.
2. Ventilasi pengeluaran setempat: pengisapan dan pengeluaran kontaminan secara
serentak dari sumber pancaran sebelum kontaminan tersebar ke seluruh ruangan.
serentak dari sumber pancaran sebelum kontaminan tersebar ke seluruh ruangan.
3. Ventilasi penurunan panas : perlakuan udara dengan pengendalian suhu, kelembaban, kecepatan aliran dan distribusi untuk mengurangi beban panas yang diderita naker.
Maksud diselenggarakannya ventilasi adalah :
1. Menurunkan kadar kontaminan dalam lingkungan kerja sampai pada tingkat yang tidak membahayakan kesehatan naker yaitu di bawah NAB sehingga terhindar dari PAK.
2. Menurunkan kadar yang tidak menimbulkan kebakaran atau peledakan yaitu di bawah Batas Ledak Terendah (BLT) atau Lower Explosive Limit (LEL).
3. Memberikan penyegaran udara agar diperoleh kenyamanan dengan menurunkan tekanan panas.
4. Meningkatkan ketahanan fisik dan daya kerja naker
5. Mencegah kerugian ekonomi karena kerusakan mesin oleh korosi, peledakan, kebakaran, hilang waktu kerja karena sakit dan kecelakaan dsb.
Adapun cara menyelenggarakan ventilasi terdiri dari :
1. Secara alamiah di mana aliran atau pergantian udara terjadikaren kekuatan alami : beda tekanan udara sehingga timbul angin, beda suhu sehingga beda kerapatan udara antara bangunan dengan sekelilingnya.
2. Secara mekanis melalui :
a. Aliran atau pergantian udara terjadi karena kekuatan mekanis seperti kipas, blower dan ventilasi atap.
b. Kipas angin dipasang di dinding, jendela, atau atap.
c. Kipas angin berfungsi mengisap atau mengeluarkan kontaminan, tetapi juga dapat memasukkan udara.
C. Alat Perlindungan Diri (Personal Protective Equipment)
2. Eyes protection
3. Hearing protection
4. Respiratory protection
5. Hand protection
6. Foot protection
D. Kata kunci untuk pengaturan APD
1. Upayakan perbaikan tempat ganti, cuci dan kakus agar terjamin kesehatan
2. Sediakan tempat makan dan istirahat yang layak agar unjuk kerja baik
3. Perbaiki fasilitas kesejahteraan bersama pekerja
4. Sediakan ruang pertemuan dan pelatihan
5. Buat petu njuk dan peringatan yang jelas
6. Sediakan APD secara memadai
7. Pilihlah APD terbaik jika risiko bahaya tidak dieliminasi dengan alat lain
8. Pastikan penggunaan APD melalui petunjuk yang lengkap, penyesuaian dan latihan
9. Yakinkan bahwa penggunaan APD sangat diperlukan
10. Yakinkan bahwa penggunaan APD dapat diterima oleh pekerja
11. Sediakan layanan untuk pembersihan dan perbaikan APD secara teratur
12. Sediakan tempat penyimpanan APD yang memadai
13. Pantau tanggung jawab atas kebersihan dan pengelolaan ruang kerja
E. Penanganan dan Penyimpanan Bahan
1. Tandai dan perjelas rute transport barang
2. Pintu dan Gang harus cukup lebar untu arus dua arah
3. Permukaan jalan rata, tidak licin dan tanpa rintangan
4. Kemiringan tanjakan 5-8%, anak tangga yang rapat
5. Gunakan kereta beroda untuk pindahkan barang
6. Gunakan rak penyimpanan yang dapat bergerak atau mobil
7. Gunakan rak bertingkat di dekat tempat kerja
8. Gunakan alat pengangkat
9. Gunakan konveyor, kerek dll
Prioritas terpenting bagi perusahaan yang berhubungan dengan kesehatan karyawan adalah jaminan kesehatan & keselamatan kerja, baik untuk pekerja maupun tenaga kontraktor.
Menjamin kondisi kerja yang sehat dan aman bagi karyawan dan kontraktor merupakan salah satu isu paling penting bagi industri semen, kita menyadari bahwa perhatian harus diberikan lebih banyak di area ini di keseluruhan industri dan adanya komitmen untuk memainkan peranan utama dalam proses.
Desain bangunan dan peralatan operasional yang aman, memiliki peranan yang penting untuk mengurangi cidera dan insiden dan perusahaan pemasok peralatan industri secara pasti juga meningkatkan dan memperbaiki produk mereka hingga peralatan tersebut memenuhi standar keselamatan yang tinggi. Namun pada kenyataannya, pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif dan rutin serta budaya selamat merupakan alat yang paling efektif guna mengurangi cidera dan tingkat kesakitan akibat kerja.
F. Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran
Pertimbangan utama mengapa perlu upaya penanggulangan bahaya kebakaran adalah karena : adanya potensi bahaya kebakaran di semua tempat, kebakaran merupakan peristiwa berkobarnya api yang tidak dikehendaki dan selalu membawa kerugian. Dengan demikian usaha pencegahan harus dilakukan oleh setiap indivisu dan unit kerja agar jumlah peristiwa kebakaran, penyebab kebakaran dan jumlah kecelakaann dapat dikurangi sekecil mungkin melalui perencanaan yang baik. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mampu : mengidentifikasi potensi penyebab kebakaran di lingkungan tempat kerjanya dan melakukan upaya pemadaman kebakaran dini.
Sebab-sebab kebakaran:
1. Kebakaran karena sifat kelalaian manusia, seperti : kurangnya pengertian pengetahuan penanggulangan bahaya kebakaran; kurang hati menggunakan alat dan bahan yang dapat menimbulkan api; kurangnya kesadaran pribadi atau tidak disiplin.
2. Kebakaran karena peristiwa alam, terutama berkenaan dengan cuaca, sinar matahari, letusan gunung berapi, gempa bumi, petir, angin dan topan.
3. Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi pada gudang bahan kimia di mana bahan bereaksi dengan udara, air dan juga dengan bahan-bahan lainnya yang mudah meledak atau terbakar.
4. Kebakaran karena kesengajaan untuk tujuan tertentu, misalnya sabotase, mencari keuntungan ganti rugi klaim asuransi, hilangkan jejak kejahatan, tujuan taktis pertempuran dengan jalan bumi hangus.
Untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran perlu disediakan peralatan pemadam kebakaran yang sesuai dan cocok untuk bahan yang mungkin terbakar di tempat yang bersangkutan.
a. Perlengkapan dan alat pemadam kebakaran sederhana
1) Air, bahan alam yang melimpah, murah dan tidak ada akibat ikutan (side effect),sehingga air paling banyak dipakai untuk memadamkan kebakaran. Persedian air dilakukan dengan cadangan bak-bak iar dekat daerah bahaya, alat yang diperlukan berupa ember atau slang/pipa karet/plastik.
2) Pasir, bahan yang dapat menutup benda terbakar sehingga udara tidak masuk sehingga api padam. Caranya dengan menimbunkan pada benda yang terbakar menggunakan sekop atau ember.
3) Karung goni, kain katun, atau selimut basah sangat efektif untuk menutup kebakaran dini pada api kompor atau kebakaran di rumah tangga, luasnya minimal 2 kali luas potensi api.
4) Tangga, gantol dan lain-lain sejenis, dipergunakan untuk alat bantu penyelamatan dan pemadaman kebakaran.
b. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
APAR adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada awal terjadinya kebakaran. Tabung APAR harus diisi ulang sesuai dengan jenis dan konstruksinya. Jenis APAR meliputi : jenis air (water), busa (foam), serbuk kering (dry chemical) gas halon dan gas CO2, yang berfungsi untuk menyelimuti benda terbakar dari oksigen di sekitar bahan terbakar sehingga suplai oksigen terhenti. Zat keluar dari tabung karena dorongan gas bertekanan.
G. Antisipasi Dan Tindakan Pemadaman Kebakaran
1. Tempatkan APAR selalu pada tempat yang sudah ditentukan, mudah dijangkau dan mudah dilihat, tidak terlindung benda/perabot seperti lemari, rak buku dsb. Beri tanda segitiga warna merah panjang sisi 35 cm.
2. Siagakan APAR selalu siap pakai.
3. Bila terjadi kebakaran kecil : bertindaklah dengan tenang, identifikasi bahan terbakar dan tentukan APAR yang dipakai.
4. Bila terjadi kebakaran besar : bertindaklah dengan tenang, beritahu orang lain untuk pengosongan lokasi, nyalakan alarm, hubungi petugas pemadam kebakaran.
5. Upayakan latihan secara periodik untuk dapat bertindak secara tepat dan tenang
H. Bahaya Radiasi
Dua tipe energi radiasi menyebabkan masalah kesehatan yang harus diselesaikan oleh teknisi keselamatan. Pertama energi radiasi panas dari proses seperti pengolahan baja, dan kedua adalah radiasi alpa, beta, gamma yang meningkatkan emisi partikel radio aktif. Kenaikan suhu panas menimbulkan kekejangan, iritasi kulit, dan penyakit psikologi bagi pekerja. Sumber panas biasanya dapat terlindungi atau didaur ulang untuk mengurangi jumlah energi yang dilepaskan. Pendingin udaradan sistem ventilasi mungkin mengurangi masalah sumber panas, dan melindungi peralatan dan pakaian.
Sinar gamma memiliki energi yang sangat besar dan dapat menyebabkan masalah bahan radio aktif untuk melindungi terhadap radiasi sinar gamma, perlu membangun sarana konstruksi gedung yang tebal beberapa kaki, sebaiknya sinar alpa dan beta kurang berenergi, dapat dilindungi terhadap lapisan plastik tebal.
Bagian yang tak terlindungi radiasi energi secara langsung berkaitan dengan waktu. Itu sebabnya mengapa penting untuk mengukur intensitas sumber panas, dan panjang bagian yang terlindungi pada periode intensitas yang telah diketahui. Perlindungan juga dapat berisikan penggunaan kantang atau pengendali jarak jauh yang tak terlindungi mengurangi proporsi jarak setiap persegi.
Salah satu masalah besar ialah adanya bahaya penyebaran bahan radiasi yang mencemari. Beberapa substansi memilki umur paruh yang singkat (kekuatan radio aktifnya setengah dari interrval, yang singkat) dan sedikit susah. Yang lainnya memiliki umur paruh yang panjang, mungkin terdiri dari radioaktif yang berbahaya selama 1000 tahun. Untuk mencegah penyebaran bahan berbahaya ini, orang-orang yang bekerja didaerah radioaktif menggunakan sepatu pelindung dan memakai pakaian yang tak dapat dipindahkan dari batas ruangan pakaian. Untuk mencegah bahan radioaktif yang tersembunyi, digunakan alat-alat untuk mengukur rata-ratanya. Ketika radiasi pada tempat yang tersembunyi terjadi, secara individu dapat dicegah dari kembalinya potensi area yang berbahaya hingga dapat dilakukan dengan aman.
Original By: Eko Putera Sampoerna
1 komentar so far
mas daftar pustakanya dmn ya
EmoticonEmoticon